20 Februari 2023
Mike Patrick
“Itu gila.”
Itu pasti. Teun Mulder menyapu bersih seluruh meja final PokerStars European Poker Tour Paris €25.000 High Roller II, menangani enam lawan terakhirnya setelah gelembung meledak dalam waktu kurang dari setengah jam untuk mengklaim hadiah pertama €389.870.
Ini adalah karir kedua Mulder, Spadie, menyusul kemenangannya di EPT Prague €25.000 High Roller pada bulan Maret tahun lalu. Tapi kemenangan itu tidak seperti ini.
€25.000 Pembayaran Rol Tinggi II
PlacePlayerCountryPrize (EUR) 1stTeun MulderNetherlands€389,870 2ndTauan NavesBrazil€257,900 3rdSeth DaviesUnited States€173,950 4thJakov NesterovRussia€131,950 5thNiklas AstedtSweden€101,950 6thThomas MuehloeckerAustria€80,950 7thPedro GaragnaniBrazil€62,950
Reaksi Pemenang
Ketika ditanya setelah kemenangannya apakah dia pernah melakukan peregangan di mana dia berlari sepanas itu, sang juara menjawab, “Tidak, mungkin tidak; itu gila. Saya mendapatkannya dengan buruk, dan saya menang, dan saya mendapatkannya.” 50/50, dan saya juga menang.”
Korban terakhir Mulder malam itu adalah Tauan Naves dari Brazil, yang berhasil selamat dari sisa pembantaian meja final untuk membawa pulang €257.900 untuk finis sebagai runner-up.
Begitu Mulder mengalahkan Joao Vieira di posisi kedelapan untuk meledakkan gelembung uang, dia menggandakan chip dari lawan terdekatnya berikutnya, dan semuanya berakhir dari sana. Kumpulan hadiah €1.199.520 akan didistribusikan dalam waktu yang sangat singkat.
Sungguh Performa Meja Terakhir!
Setelah Niklas Astedt menyingkirkan Orpen Kisacikoglu di posisi ke-10 untuk menyiapkan sembilan meja terakhir, pertunjukan Teun Mulder dimulai.
Dia memasuki meja final kedua dalam chip di belakang Naves, tetapi dengan cepat memimpin dengan tersingkirnya Juan Pardo di tempat ke-9 untuk mengatur panggung untuk apa yang akan datang.
Setelah apa yang akan menjadi jeda terakhir malam itu, Vieira dan Pedro Garagnani masing-masing kembali dengan kurang dari lima tirai besar, dan seperti yang disebutkan, Vieira akan kekurangan uang ketika king-deuce-nya tidak dapat bertahan melawan delapan deuce Mulder. .
Ya, begitulah jadinya.
PERHATIKAN: Sam Grafton mengatakan “EPT Paris sudah lama tertunda!”
Segera setelah itu, Garagnani (7th – €62.950) dan Thomas Muehloecker (6th – €80.950) keduanya tersingkir di tangan yang sama ketika Garagnani memasukkan microstack-nya dengan queen-deuce melawan pocket queens Muehloecker dan pocket jack Mulder.
Tentu saja, jack gagal, dan lapangan turun menjadi lima.
Hanya beberapa menit setelah itu, Astedt menghancurkan ace-nine-nya ke raja saku Mulder dan orang Belanda itu mendapatkan korban berikutnya, mengirim Astedt pulang dengan bayaran enam digit pertama hari itu sebesar €101.950.
Selanjutnya adalah Jakov Nesterov (ke-4 – €131.950) yang mendapatkan ace-enamnya dalam dominasi versus ace-tujuh milik Mulder. Tidak ada three-outer atau chop untuk Nesterov, dan turnamen turun menjadi tiga tangan.
Sekali lagi, dalam beberapa tangan, Mulder memiliki potensi eliminasi lainnya di dek dengan Seth Davies (3rd – €173.950) memegang queen-jack versus sepuluh-delapan Mulder. Tanpa gagal, delapan datang untuk Mulder untuk mengatur segalanya untuk korban terakhirnya, Naves.
Karena dia sudah beberapa kali berada di meja final, Mulder mendapati dirinya didominasi, dengan Naves memegang ace-delapan versus ace-tujuh. Namun, ketika undian langsung muncul dengan sendirinya pada kegagalan, tampaknya kesimpulan sebelumnya bahwa itu akan masuk, dan itu pada gilirannya untuk melengkapi kemenangan luar biasa Mulder.
Lebih banyak dari Mulder pada hari Minggu?
High roller sekarang akan kembali pada hari Minggu untuk acara buy-in € 50.000 selama tiga hari, dan Mulder mengatakan dia akan bergabung untuk melanjutkan rungood yang luar biasa mulai hari Sabtu di sini di Hyatt Regency Paris Etoile. PokerNews akan hadir sepanjang jalan dengan liputan lanjutan dari acara itu dan semua kegembiraan dari EPT Paris 2023.
Shareline
“Gila” – begitulah Teun Mulder mendeskripsikan tabel final saat dia memenangkan EPT Paris €25.000 High Roller seharga €389.870
Mike Patrick
